Putra Rempit

     Aku masih lagi mencari erti kesempurnaan hati dan ketenteram hati...Dimana akal ku yang waras bila kalam kata berbicara... ku tahu akal ku seringkali di hujung lidah.....
     Merenung aku sendiri menatap waktu hadapan.. menilai sejauh mana kemampuan ku.. terserlah lah ketidakupayaan aku meniti hidup... ketersilapan ku terlalu menyimpang dari asa dan dasr prinsipku yang pernah ku pertahankan.. segalanya lebur menjadi debu.. Putra yang lahir kini berkubur tanpa nisan... hati yang kental kini lembut bagai rumpai di laut...
    Aku kehilangan arah.. bercanda mencari titik mula di manakah awal perjalanan harus aku mulakan....
    Ya Allah peritnya hidupku ini... mengapa sukar ku merawat luka ku ini... mengapa sukar ku temui sinar yang ku dambakan .... pada siapa harus ku perkatakan.. pada siapa harus aku mengadu nasib.. dan pada siapa yang dapat memahami keperitan dan kesakitan ini.... Aku ingin jua di kasihi sepertimana insan lain.. namun bahu ini kepada siapa yang dapat aku sandarkan..
   Selama ini aku tidak pernah menghargai insan yang pernah menyayangiku... dan kini sedarilah aku... betapa bernilainya sebuah ikatan itu.. walaupun keterlewatan untuk ku membetuli keterlanjuran ku... namun ku ingin memulakan semula.... detik - detik indah jika di berikan kesempatan dan ruang....
    Fikiran ku buntu dan ketidak tentuan arah membutakan segenap mata dan fikiran ku.. aku haya berserah......